Non inverting adder amplifier bekerja dengan menguatkan
nilai rata-rata inputan pada rangkaian dengan nilai gain (penguat) yang
didapatkan dari Rf dan Rin pada rangkaian. Pada dasarnya, adder non inverting
amplifier merupakan konsep lanjutan dari rangkaian jenis non inverting
amplifier, dimana nilai keluaran yang didapatkan merupakan total jumlah dari
tegangan input yang masuk pada rangkaian. Untuk mendapatkan nilai keluaran yang
sesuai, dalam suatu rangkaian diberikan nilai R1 dan R2 yang sama besar, sehingga
nilai Vm (nilai tegangan masukan) akan bernilai setengah dari total kedua
inputan (V1+V2/2). Selain itu, besar penguat dirancang sebesar 2, dengan
menjadikan nilai Rf dan Rin sama besar . Pada percobaan, nilai Rf untuk setiap
kondisi ditentukan menjadi 20k ohm. Hal ini akan mempengaruhi nilai penguatan,
dimana dengan nilai Rin = 10k ohm, nilai gain didapatkan sebesar 3
(penguatannya 3x besarnya).
Prinsip kerja pada
percobaan yaitu tegangan input V1 dan V2 akan mengalir masuk ke R1 dan R2
menuju ke satu titik yang disebut titik Vm. Vm merupakan nilai rata-rata
masukkan tegangan dalam rangkaian. Tegangan tersebut akan diteruskan menuju
kaki non inverting op amp, dan menuju ke Vout. dari Vout, tegangan akan
mengalir ke Rf menuju ke Rin yang ada pada kaki Inverting op amp. Selanjutnya,
arus akan diteruskan ke ground. Untuk menentukan besarnya nilai keluaran dari
rangkaian adder non inverting amplifier, digunakan rumus sebagai berikut :
Rangkaian adder/penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian penjumlah non-inverting nilai resistor input (R1, R2) sebaiknya bernilai sama persis, hal ini bertujutna untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah non-inverting diatas sinyal input (V1, V2) diberikan ke jalur input melalui resitor input masing-masing (R1, R2). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penjumlah non-inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri)
Rangkaian adder/penjumlah non-inverting ini jarang digunakan dalam aplikasi rangkaian elektronika, karena nilai outputnya adalah hasil kali rata-rata tegangan input dengan faktor penguatan (Av) sehingga nilai penjumlahan tegangan merupakan hasil rata-rata sinyal input dan penguatan tegangan belum sesuai dengan kaidah penjumlahan
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan
Pada operasi adder/penjumlah sinyal secara inverting, sinyal input (V1, V2) diberikan ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2. Besarnya penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat operasional dioperasikan pada mode membalik (inverting).
2. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan
Rangkaian adder/penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian penjumlah non-inverting nilai resistor input (R1, R2) sebaiknya bernilai sama persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah non-inverting diatas sinyal input (V1, V2) diberikan ke jalur input melalui resitor input masing-masing (R1, R2). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penjumlah non-inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri)
Rangkaian adder/penjumlah non-inverting ini jarang digunakan dalam aplikasi rangkaian elektronika, karena nilai outputnya adalah hasil kali rata-rata tegangan input dengan faktor penguatan (Av) sehingga nilai penjumlahan tegangan merupakan hasil rata-rata sinyal input dan penguatan tegangan belum sesuai dengan kaidah penjumlahan.
3. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya
NON INVERTING ADDER
1. V1 = -2V, V2 = 1V, R1 = 10k, R2 = 10k
Vo1 = 3 ((-2 + 1)/2)
= -1,5 V
2. V1 = -1V, V2 = 2V
Vo2 = 3 ((-1 + 2)/2)
= 1,5V
3. V1 = 1V, V2 = 3V
Vo3 = 3 ((1 +2)/2)
= 4,5V
4. V1 = 2V, V2 = 4V
Vo4 = 3 ((2 + 4)/2)
= 9V
Dari perhitungan diperoleh perbedaan dengan yang terukur pada saat percobaan. Ini terjadi karena tegangan input yang diinputkan nilai tidak benar-benar tepat sehingga terjadi perbedaan antara nilai perhitungan dan percobaan yang telah dilakukan.Video Percobaan Klik Disini
Video Analisa dan Pembahasan Percobaan Adder Inverting Amplifier Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar